Nah pada artikel berikut ini, ombro akan membuatkan informasi perihal komponen-komponen supply pump pada mesin diesel common rail khususnya untuk tipe HP3. Simak informasi perihal komponen supply pump dibawah ini. 1. Feed Pump Komponen supply pump tipe HP3 yang pertama yaitu Feed Pump. Feed pump berfungsi untuk memompa materi bakar dari fuel
Mesin diesel Common Rail menggunakan sistem pipa umum dengan pengaturan elektronik yang presisi. Sementara mesin diesel konvensional mengandalkan mekanisme mekanis untuk mengatur injeksi. Kesimpulan. Mesin diesel Common Rail memberikan efisiensi, performa, dan emisi yang lebih baik. Namun, biaya produksi dan perawatan cenderung lebih tinggi.
Engine speed sensor berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin. Sensor yang digunakan pada common rail sama seperti sensor yang terdapat pada mesin bensin EFI yaitu crankshaft position sensor. Sensor tersebut mendeteksi putaran mesin melalui pendeteksian pada posisi/putaran poros engkol untuk mengirim sinyal NE ke ECU.
Berikut ini merupakan beberapa penyebab mesin diesel susah hidup baik pada pagi hari atau saat mesin dingin bahkan saat kondisi normal akan dihidupkan: 1. Baterai Sudah Lemah. Sistem starter menggunakan batere atau aki sebagai sumber tenaga untuk menggerakan motor dinamo. Jika baterai dalam keadaan normal, proses starter dapat berjalan dengan
Sistemcommon rail pada dasarnya sama dengan diesel konvensional yang menginjeksikan bahan bakar bertekanan tinggi. Namun pada common rail timing injection tidak lagi diatur secara mekanis di high pressure pump, namun sudah di kontrol secara elektronik. Pada sistem ini high pressure pump hanya membangkitkan tekanan bahan bakar ke fuel rail.
NcwF. Sensor Sensor Pada Mesin Diesel Common Rail. Sistem common rail juga menerapkan skema pengontrol elektronik untuk menentukan berapa banyak jumlah solar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Cara kerja commn rail hampir sama dengan EFI Electronic Fuel Injection yang fungsi utamanya untuk menyuplai bahan bakar. Berikut ini, ada berbagai komponen sistem common rail dan fungsinya yang akan dijelaskan mulai dari awal solar masuk hingga diinjeksikan ke dalam mesin. Di dalamnya terdapat saringan kasar untuk menyaring kotoran dan fuel level gauge yang berguna sebagai pendeteksi volume solar ke dalam tangki. Komponen ini berfungsi untuk menyaring partikel kotoran yang terbawa dari aliran solar kemudian mengendapkan air di sana. Tugasnya memang hanya membangkitkan tekanan saja karena untuk urusan timing telah diatur oleh solenoid yang ada di injector. Injector dalam sistem common rail sudah didesain secara khusus hingga terdapat solenoid yang bekerja dengan daya listrik. Dengan sistem kerja magnet yang ada di dalamnya, maka nozzle bisa terbuka hingga memiliki celah untuk tempat keluarnya solar. Mengenal Common Rail System Mesin Diesel Common Rail System menawarkan peningkatan atomisasi injeksi bahan bakar yang lebih baik lagi dibandingkan dengan sistem konvensional. Hal berikutnya yang bisa didapatkan dari penggunaan Common Rail System pada mesin diesel ini adalah tingkat emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan Ini berarti Common Rail System bisa menekan polusi udara agar selalu rendah. Teknologi yang digunakan pada Common Rail System tergolong canggih sehingga harga komponen untuk penggantian dan perbaikannya pun terbilang cukup mahal. Penggunaan bahan bakar solar yang buruk dapat mempercepat kerusakan pada mesin berikut Common Rail nya. Common Rail System adalah sebuah sistem injeksi bahan bakar yang digunakan pada mesin diesel saat ini. Prinsip kerja nya pun juga sama yaitu melakukan injeksi bahan bakar kedalam mesin dengan kontrol secara artinya, mesin diesel yang menggunakan teknologi Common Rail System juga sudah memakai Engine Control Unit ECU yang tak lain adalah komputer mesin guna mengatur sistem bahan garis besar, ada 5 komponen utama pada Common Rail System yaitu ECU, Sensor, High pressure supply pump, Fuel rail, dan injektor. Berikut penjelasan masing-masing komponen pada Common Rail Control Unit pada Common Rail System berfungsi untuk membaca data dari sensor kemudian menganalisanya, lalu memerintahkan aktuator mis injektor, Suction Control Valve,EGR,dll untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin agar output yang dihasilkan selalu optimal dan yang ada pada Common Rail System ini juga banyak jumlahnya, mirip dengan EFI system. Sensor berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik yang terjadi di mesin untuk kemudian diubah menjadi nilai listrik yang akan digunakan oleh ECU sebagai data masukan input tentang kondisi terkini yang ada di Pressure Supply Pump pada Common Rail System berfungsi untuk menaikkan atau menghasilkan bahan bakar bertekanan tinggi dan mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi tersebut ke mesin melalui Fuel Rail dan Pressure Supply Pump dalam proses kerjanya menggunakan putaran mesin untuk menghasilkan tekanan bahan bakar. Pada High Pressure Supply Pump dipasang suction control valve SCV dan fuel temperature sensor FT sensor.Fuel Rail pada Common Rail System merupakan sebuah tempat berbentuk tabung yang berfungsi untuk menampung bahan bakar bertekanan tinggi yang sudah dihasilkan oleh Supply Pump sebelum bahan bakar dialirkan ke injektor untuk kemudian di injeksikan kedalam menampung bahan bakar, Fuel Rail ini juga berfungsi untuk menjaga tekanan bahan bakar agar selalu tinggi dan tetap konstant sesuai dengan kebutuhan mesin. Ini 9 Sensor Penting Di Sistem Bahan Bakar Injeksi Di Mesin Mobil pasokan bahan bakar elektronik alias electronic fuel injection EFI didukung beberapa sensor. Sensor-sensor ini bertugas memberi data kepada ECU Electronic Control Unit untuk diolah sebelum menentukan debit bahan bakar yang harus disemprotkan ke ruang bakar via injektor. Semakin banyak sensor, semakin baik efsiensi mesin yang dihasilkan. Berikut sebagian sensor-sensor yang terdapat di dalam sistem injeksi mesin mobil. BACA JUGA Kampas Rem Lepas Karena Rem Parkir Aktif Terlalu Lama, Ini Solusinya. Throttle Position Sensor TPS. Sensor ini berfungsi untuk memberikan data mengenai sudut bukaan throttle. Semakin besar bukaan, semakin banyak pula udara yang masuk, sehingga debit bahan bakar pun perlu disesuaikan. Air Flow Meter AFM/Manifold Air Pressure MAP. Pengertian, Komponen dan Cara Kerja Diesel Common Rail Suara mesin lebih halus karena penentuan timing injeksi juga dikontrol secara elektronik / komputerisasi. Nah, pada mesin diesel common rail, pompa bahan bakar akan menekan bahan bakar secara terus menerus selama mesin hidup, Injector / nozzle akan membuka ketika injector mendapat sinyal berupa arus listrik dari ECU / Otak dari sistim common rail. Fuel filter berfungsi untuk menyaring bahan bakar yang akan dialirkan ke high pressure pump. Injector akan bekerja membuka saat mendapatkan perintah dari ECU Engine Control Unit. Perintah tersebut berupa sinyal listrik ON/OFF Fuel Pressure Limiter valve katup pembatas tekanan bahan bakar. Saat kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggI Putaran mesin tinggi, kemudian pedal gas dilepas secara tiba – tiba deselerasi maka pompa bahan bakar akan terus memompa bahan bakar padahal pada saat deselerasi injector tidak membuka. ECU berfungsi sebagai otak yang memproses seberapa banyak bahan bakar di injeksikan dan kapan bahan bakar di injeksikan berdasarkan beberapa informasi dari berbagai sensor CKP Crankshaft Position Sensor. Berfungsi untuk mengetahui posisi poros engkol, dari data posisi poros engkol ini nantinya dapat diketahui posisi piston sedang berada di Titik Mati atas / Titik Mati bawah, dari sensor ini juga dapat diketahui berapa RPM / Putarabn mesin tiap menitnya, semakin tinggi putaran mesin maka jumlah bahan bakar yang dibutuhkan juga semakin banyak CMP Camshaft Position Sensor. Berfungsi untuk mengetahui seberapa dalam pengemudi menginjak pedal gas WTS / Water coolant temperature sensor. Sekian dulu postingan kali ini, doakan dapat menyempurnakannya di lain waktu, semoga bermanfaat, Wassalamu’alaikum.
Sensor Sensor Pada Mesin Diesel Common Rail. Mesin diesel common rail merupakan inovasi terbaru untuk tipe dengan bahan bakar solar ini. Cara kerja mesin diesel memang berbeda dengan mobil bensin, kelebihan mesin diesel terletak pada bahan bakar dan kinerja mesin yang efektif pada komponen mesin diesel. Lalu, apa saja komponen common rail dan fungsinya? Mau mesin diesel konvensional atau common rail, keduanya sama-sama memiliki pompa elektrik ini. Baca Juga 5 Cara Menghilangkan Asap Putih Pada Mobil DieselItulah barisan fungsi komponen common rail dalam mesin diesel. . 7 Sensor pada Common Rail + 7 Sensor pada Common Rail + ECUMesin injeksi solar memiliki teknologi baru yang banyak orang sebut sebagai common rail. Secara umum terdapat tujuh sensor pada mobil dengan teknologi common rail, yakni sebagai berikut;Pertama – Sensor CKP atau Crankshaft Position Sensor. Sensor ini merupakan sensor yang penting sekali pada teknologi common rail. Kebanyakan sensor CKP menggunakan tipe efek Hall tetapi tidak sedikit juga sensor CKP tipe induksi. Keempat – Sensor Pedal Gas atau Accelerator pedal position sensor. . 10 faktor mesin diesel "common rail" sulit menyala Baca juga Enam keuntungan servis mobil di bengkel resmiBaca juga Rawat tampilan mobil dengan tiga langkah iniPewarta Chairul RohmanEditor Ida NurcahyaniCopyright © ANTARA 2021Jakarta ANTARA - Mesin diesel memiliki dua sistem, yang pertama ada mesin diesel konvensional dan juga mesin diesel common rail. Akhirnya mesin menjadi susah pump terkadang masih digunakan di dalam beberapa mesin diesel common rail. Inilah yang menjadi salah satu alasan mesin jadi susah bagian priming pump sudah disebutkan bahwa ada komponen supply pump dalam mesin diesel common rail. Efeknya mesin susah dihidupkan.," seperti yang dikutip dari laman resmi Auto200, rail atau biasa disebut juga sebagai common rail memiliki dua komponen utama, yaitu fuel rail pressure limiter dan fuel rail pressure sensor. AutoFamily harus merawat mesin mobil diesel common rail secara berkala agar bisa mendapatkan performa terbaik. . 9 Komponen Sistem Common Rail + Fungsinya Nama Komponen Sistem Common rail beserta FungsinyaBeberapa komponen pada sistem common rail merupakan komponen sistem bahan bakar diesel. Namun pada sistem ini, terdapat penambahan komponen elektrikal yang akan menopang cara kerja common rail ini. Nama komponen common rail meliputi ;A. Komponen Bahan bakarKomponen ini terletak membentang dari awal solar dimasukan hingga solar disuplai ke dalam mesin. B. Komponen kontrolBagian kedua dari rangkaian komponen sistem common rail adalah dari sisi kontrol elektrikal. Itulah beberapa nama komponen common rail dan fungsinya. . Mengenal Common Rail System Mesin Diesel Selain peningkatan tenaga mesin, Common Rail System juga memberikan kerja mesin yang lebih akurat sehingga mampu menurunkan konsumsi bahan bakar dan membuat getaran mesin lebih halus. Hal berikutnya yang bisa didapatkan dari penggunaan Common Rail System pada mesin diesel ini adalah tingkat emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan Ini berarti Common Rail System bisa menekan polusi udara agar selalu rendah. Kekurangan dari Common Rail SystemTeknologi yang digunakan pada Common Rail System tergolong canggih sehingga harga komponen untuk penggantian dan perbaikannya pun terbilang cukup mahal. Meskipun teknologi Common Rail System ini sudah lama, namun karena kebutuhan akan tenaga mesin yang lebih besar dengan emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan, maka Common Rail mengalami perkembangan yang cukup signifikan hingga menjadi tren teknologi mobil dengan mesin diesel saat Rail System pada mesin diesel bisa dikatakan serupa dengan Electronic Fuel injection System pada mesin bensin. Berikut penjelasan masing-masing komponen pada Common Rail Control Unit pada Common Rail System berfungsi untuk membaca data dari sensor kemudian menganalisanya, lalu memerintahkan aktuator mis injektor, Suction Control Valve,EGR,dll untuk bekerja sesuai dengan kebutuhan mesin agar output yang dihasilkan selalu optimal dan yang ada pada Common Rail System ini juga banyak jumlahnya, mirip dengan EFI system. . Pengertian, Komponen dan Cara Kerja Diesel Common Rail Assalamu’alaikum sahabat otomotif indonesia, kali ini kita akan belajar tentang salah satu teknologi mesin diesel modern atau yang biasa disebut dengan teknologi common rail. Pengertian Teknologi Common RailSingkatnya, Teknologi Common rail adalah teknologi pada mesin diesel dimana kerja dari injector bahan bakar diatur secara elektronik, namun untuk mempelajarinya lebih jauh mari kita bahas lagiJika pada mesin berbahan bakar bensin ada istilah karburator dan injeksi / EFI Electronic Control Injection , maka pada sistem bahan bakar mesin diesel ada istilah diesel konvensional dan common rail, contoh dari mesin diesel konvensional adalah mesin diesel pada traktor sawah, mesin diesel industri atau mesin diesel pada kendaraan diesel generasi lama seperti bus lama atau truck lamaSedangkan untuk kendaraan yang menggunakan mesin diesel common rail contohnya adalah kendaraan diesel generasi baru, contoh yang mudah dijumpai di sekitar kita adalah mitsubishi triton, pajero sport dllSebagai bahan wawasan saja, ada beberapa pabrikan yang mengeluarkan merk mobil dengan 2 varian jenis mesin, contoh saja toyota innova dan suzuki ertiga, 2 merk mobil tersebut ada yang bermesin besin dan ada juga yang bermesin diesel, tentu mesin diesel yang digunakan adalah mesin diesel yang common rail, bukan yang konvensionalKelebihan dan Kekurangan Mesin Diesel Common RailAdapun kelebihan mesin diesel dengan teknologi common rail antara lainKonsumsi bahan bakar yang lebih irit karena penentuan jumlah injeksi bahan bakar dikontrol secara elektronik oleh ECU ComputerSuara mesin lebih halus karena penentuan timing injeksi juga dikontrol secara elektronik / komputerisasiLebih ramah lingkuangan karena campuran bahan bakar yang tepat, sehingga bahan bakar yang tidak terbakar dapat diminimalisirLebih bertenaga karena campuran bahan bakar dan udara tepatAkselerasi lebih responsif karena pengaturan bahan bakar juga dikontrol secara elektronik / komputerisasiSedangkan Kekurangan mesin diesel dengan teknologi common rail antara lainBiaya perbaikan yang lebih mahalBiaya pembuatan lebih mahal yang mengakibatkan kendaraan dengan mesin diesel common rail mempunyai harga jual lebih mahalJika terjadi kerusakan perlu ilmu yang memadahi untuk memperbaiki tidak semua bengkel diesel dapat memperbaiki mesin diesel dengan teknologi common railPrinsip Kerja Sederhana Mesin Diesel Common RailPada mesin diesel konvensional bahan bakar akan keluar dari injektor dan masuk ke ruang bakar ketika injektor membuka, injektor membuka karena ada tekanan dari pompa bahan bakar dan menutup jika tidak ada tekananNah, pada mesin diesel common rail, pompa bahan bakar akan menekan bahan bakar secara terus menerus selama mesin hidup, Injector / nozzle akan membuka ketika injector mendapat sinyal berupa arus listrik dari ECU / Otak dari sistim common rail. Perintah tersebut berupa sinyal listrik ON/OFF Fuel Pressure Limiter valve katup pembatas tekanan bahan bakarFuel Pressure limiter berfungsi untuk membatasi tekanan bahan bakar di dalam common rail dengan cara mengalirkan sebagaian bahan bakar di common rail ke saluran bahan bakar tekanan rendah. Tentu tekanan bahan bakar akan sangat tinggi sehingga akan merusak komponen yang ada. Agar hal itu tidak terjadi maka dipasang fuel pressure limiter untuk “membocorkan” bahan bakar ke saluran bahan bakar tekanan rendah saat tekanan bahan bakar di common rail terlalu tinggiKomponen Sistem Kontrol ElektronikPada pembahasan dasar kerja sistem bahan bakar mesin diesel common rail sudah disinggung bahwa common rails pada mesin diesel mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan sistem Injeksi / EFI pada mesin bensin. . Ini 9 Sensor Penting Di Sistem Bahan Bakar Injeksi Di Mesin Mobil pasokan bahan bakar elektronik alias electronic fuel injection EFI didukung beberapa sensor. Sensor-sensor ini bertugas memberi data kepada ECU Electronic Control Unit untuk diolah sebelum menentukan debit bahan bakar yang harus disemprotkan ke ruang bakar via injektor. Semakin banyak sensor, semakin baik efsiensi mesin yang dihasilkan. Throttle Position Sensor TPSSensor ini berfungsi untuk memberikan data mengenai sudut bukaan throttle. Semakin besar bukaan, semakin banyak pula udara yang masuk, sehingga debit bahan bakar pun perlu disesuaikan. .
Assalamu’alaikum sahabat otomotif indonesia, kali ini kita akan belajar tentang salah satu teknologi mesin diesel modern atau yang biasa disebut dengan teknologi common rail. Pengertian Teknologi Common RailKelebihan dan Kekurangan Mesin Diesel Common RailPrinsip Kerja Sederhana Mesin Diesel Common RailKomponen Sistem bahan bakar diesel common railKomponen Bagian Sistem Bahan BakarKomponen Sistem Kontrol Elektronik Pengertian Teknologi Common Rail Singkatnya, Teknologi Common rail adalah teknologi pada mesin diesel dimana kerja dari injector bahan bakar diatur secara elektronik, namun untuk mempelajarinya lebih jauh mari kita bahas lagi Jika pada mesin berbahan bakar bensin ada istilah karburator dan injeksi / EFI Electronic Control Injection , maka pada sistem bahan bakar mesin diesel ada istilah diesel konvensional dan common rail, contoh dari mesin diesel konvensional adalah mesin diesel pada traktor sawah, mesin diesel industri atau mesin diesel pada kendaraan diesel generasi lama seperti bus lama atau truck lama Mesin Traktor Mitsubishi l300 Sedangkan untuk kendaraan yang menggunakan mesin diesel common rail contohnya adalah kendaraan diesel generasi baru, contoh yang mudah dijumpai di sekitar kita adalah mitsubishi triton, pajero sport dll Mitsubishi Triton Mitsubishi Pajero Sport Sebagai bahan wawasan saja, ada beberapa pabrikan yang mengeluarkan merk mobil dengan 2 varian jenis mesin, contoh saja toyota innova dan suzuki ertiga, 2 merk mobil tersebut ada yang bermesin besin dan ada juga yang bermesin diesel, tentu mesin diesel yang digunakan adalah mesin diesel yang common rail, bukan yang konvensional Kelebihan dan Kekurangan Mesin Diesel Common Rail Adapun kelebihan mesin diesel dengan teknologi common rail antara lain Konsumsi bahan bakar yang lebih irit karena penentuan jumlah injeksi bahan bakar dikontrol secara elektronik oleh ECU Computer Suara mesin lebih halus karena penentuan timing injeksi juga dikontrol secara elektronik / komputerisasi Lebih ramah lingkuangan karena campuran bahan bakar yang tepat, sehingga bahan bakar yang tidak terbakar dapat diminimalisir Lebih bertenaga karena campuran bahan bakar dan udara tepat Akselerasi lebih responsif karena pengaturan bahan bakar juga dikontrol secara elektronik / komputerisasi Sedangkan Kekurangan mesin diesel dengan teknologi common rail antara lain Biaya perbaikan yang lebih mahal Biaya pembuatan lebih mahal yang mengakibatkan kendaraan dengan mesin diesel common rail mempunyai harga jual lebih mahal Jika terjadi kerusakan perlu ilmu yang memadahi untuk memperbaiki tidak semua bengkel diesel dapat memperbaiki mesin diesel dengan teknologi common rail Prinsip Kerja Sederhana Mesin Diesel Common Rail Pada mesin diesel konvensional bahan bakar akan keluar dari injektor dan masuk ke ruang bakar ketika injektor membuka, injektor membuka karena ada tekanan dari pompa bahan bakar dan menutup jika tidak ada tekanan Nah, pada mesin diesel common rail, pompa bahan bakar akan menekan bahan bakar secara terus menerus selama mesin hidup, Injector / nozzle akan membuka ketika injector mendapat sinyal berupa arus listrik dari ECU / Otak dari sistim common rail. Pada mesin diesel common rail, jumlah bahan bakar dan kapan bahan bakar di injeksikan ditentukan oleh ECU secara komputerisasi berdarkan beberapa data dari sensor seperti suhu mesin, bukaan pedal gas, kecepatan / RPM mesin dll Setelah sebelumnya kita belajar tentang prinsip dasar kerja mesin diesel Common Rail, Kali ini kita akan membahas komponen berserta fungsinya secara lebih mendalam Komponen Sistem bahan bakar diesel common rail Untuk mempermudah kita dalam mempelajarinya, kita akan mengkelompokkan setiap komponen ke dalam 3 sistem yang ada pada common rail, yaitu Sistem bahan bakar, Sistem kontrol elektronik, dan Sistem induksi udara Komponen Bagian Sistem Bahan Bakar Pada intinya sistem ini berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tanki bahan bakar sampai ke dalam ruang bakar, pada pembahasan sistem diesel konvensional kita ketahui bahwa untuk memasukan / menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar diperlukan tekanan yang sangat tinggi agar bahan bakar dapat melawan tekanan kompressi sehingga masuk ke dalam ruang bakar. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat skema aliran bahan bakar pada gambar dibawah ini, cari dimana letak tanki bahan bakar dan lihat anak panah yang menunjukan aliran bahan bakarnya Berdasarkan gambar diatas, secara berurutan bahan bakar melewati komponen berikut ini Tank Bahan Bakar Di dalam tanki inilah pengguna kendaraan menyimpan bahan bakar Pre Filter Pre filter berfunsi untuk menyaring kotoran agar kotoran tidak ikut terhisap oleh supply pump Supply pump Supply pump berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki sampai ke high pressure pump, berbeda dengan mesin diesel konvensional, pada mesin diesel common rail ini supply pump bekerja secara elektrik mirip seperti pompa bahan bakar pada sepeda motor / mobil injeksi bermesin bensin Low Pressure Fuel line selang bakar bakar tekanan rendah Low Pressure Fuel line / selang bahan bakar berfungsi untuk menghubungkan aliran bahan bakar dari / ke masing – masing komponen Fuel Filter & Water sedimenter Fuel filter berfungsi untuk menyaring bahan bakar yang akan dialirkan ke high pressure pump. Fuel filter mempunyai fungsi yang hampir sama dengan pre filter, namun Fuel filter ini mempunyai ukuran lubang penyaring yang lebih kecil daripada pre filter, sehingga fungsi dari fuel filter ini adalah untuk menyaring bahan bakar dari kotoran yang berukuran dalam fuel filter ini bahan bakar juga dipisahkan dengan air berdasarkan masa jenisnya High Pressure Pump High pressure pump berfungsi untuk menaikan tekanan bahan bakar menjadi tekanan tinggi sehingga nantinya bahan bakar dapat diinjeksikan ke dalam ruang bakar oleh nozzle, Pompa bahan bakar tekanan tinggi ini bekerja / memompa bahan bakar secara terus menerus selama mesin berputar High Pressure Fuel Line Selang Bahan Bahan tekanan tinggi High pressure fuel line / selang bahan bakar tekanan tinggi berfunsi untuk menghubungkan bahan bakar dari high pressure fuel line ke common rail Common rail Common rail ini berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari selang bahan bakar tekanan tinggi ke masing – masing injector Injector / Nozzle Injector / Nozzle berfungsi untuk menginjeksikan bahan bakar ke dalam ruang bakar dalam bentuk kabut, Bagaimana injector bekerja? Injector akan bekerja membuka saat mendapatkan perintah dari ECU Engine Control Unit. Perintah tersebut berupa sinyal listrik ON/OFF Fuel Pressure Limiter valve katup pembatas tekanan bahan bakar Fuel Pressure limiter berfungsi untuk membatasi tekanan bahan bakar di dalam common rail dengan cara mengalirkan sebagaian bahan bakar di common rail ke saluran bahan bakar tekanan rendah. Apa yang dimaksut membatasi tekanan? Mari kita cermati analogi berikut. Saat kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggI Putaran mesin tinggi, kemudian pedal gas dilepas secara tiba – tiba deselerasi maka pompa bahan bakar akan terus memompa bahan bakar padahal pada saat deselerasi injector tidak membuka. Maka apa yang akan terjadi? Tentu tekanan bahan bakar akan sangat tinggi sehingga akan merusak komponen yang ada. Agar hal itu tidak terjadi maka dipasang fuel pressure limiter untuk “membocorkan” bahan bakar ke saluran bahan bakar tekanan rendah saat tekanan bahan bakar di common rail terlalu tinggi Komponen Sistem Kontrol Elektronik Pada pembahasan dasar kerja sistem bahan bakar mesin diesel common rail sudah disinggung bahwa common rails pada mesin diesel mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan sistem Injeksi / EFI pada mesin bensin. Pada sistem common rail juga terdapat berbagai sensor, actuator dan ECU ECU Electronic Control Unit ECU berfungsi sebagai otak yang memproses seberapa banyak bahan bakar di injeksikan dan kapan bahan bakar di injeksikan berdasarkan beberapa informasi dari berbagai sensor CKP Crankshaft Position Sensor Berfungsi untuk mengetahui posisi poros engkol, dari data posisi poros engkol ini nantinya dapat diketahui posisi piston sedang berada di Titik Mati atas / Titik Mati bawah, dari sensor ini juga dapat diketahui berapa RPM / Putarabn mesin tiap menitnya, semakin tinggi putaran mesin maka jumlah bahan bakar yang dibutuhkan juga semakin banyak CMP Camshaft Position Sensor Berfungsi untuk mengetahui posisi camshaft / noken as, dari data sensor ini dapat diketuahui langkah Hisap, Kompressi, Usaha, Buang apa yang sedang bekerja pada masing – masing silider Fuel Pressure Sensor Sensor ini berfungsi untuk mengetahui besar tekanan bahan bakar di common rails, APP Sensor Sensor pedal gas Berfungsi untuk mengetahui seberapa dalam pengemudi menginjak pedal gas WTS / Water coolant temperature sensor Berfungsi untuk mendeteksi suhu mesin didapatkan dari suhu air pendingin / air radiator IAT Intake Air Temperature / Sensor suhu udara masuk Berfunsi untuk mengetahui suhu udara yang masuk ke mesin MAF Mass Air Flow Sensor / Sensor jumlah udara masuk Berfungsi untuk mengetahui jumlah udara yang masuk ke dalam mesin Sekian dulu postingan kali ini, doakan dapat menyempurnakannya di lain waktu, semoga bermanfaat, Wassalamu’alaikum
JAKARTA, – Mesin diesel modern saat ini kebanyakan sudah menggunakan sistem commonrail baik pada kendaraan penumpang maupun niaga. Dibanding dengan mesin konvensional, commonrail diklaim memiliki kerja yang lebih optimal. Lalu sebenarnya apa sistem commonrail dan perbedaannya dengan mesin diesel konvensional?Instruktur Project Training Center PT Isuzu Astra Motor Indonesia Thomas A. Wijanarka mengatakan, commonrail merupakan sistem penyuntikan solar bertekanan tinggi yang dikontrol secara elektronik. Baca juga Respons Honda Soal Tantangan dari Kia Sonet Istimewa Isuzu Elf varian box“Sehingga jumlah, timing, dan tekanan injeksi diatur oleh Engine Control Module ECM. Sehingga kerjanya optimal yang membuat emisi lebih rendah, suara halus dan output maksimal, ucap Thomas dalam Webinar Basic Truck Bersama Isuzu, Jumat 13/11/2020. Perbedaan antara commonrail dengan konvensional, memiliki tekanan yang stabil. Kontrol injeksi bahan bakar di commonrail tidak terpengaruh putaran mesin dan beban kendaraan. Sedangkan konvensional, dipengaruhi oleh kedua faktor tadi. “Ibaratnya, dari pompa masuk dulu ke sisitem commonrail, sehingga tekanannya stabil. Berbeda dengan konvensional, dari pompa langsung ke injektor, jadi tergantung pada putaran mesin,” kata Thomas. Baca juga Fungsi Kaca Belakang pada Bus, Bukan untuk Akses Visual Saat Mundur Tekanan injeksi yang dikeluarkan dari sistem commonrail ini mencapai 200 Megapascal. Kecepatan injeksinya mencapai 1 milisekon dan jumlah injeksinya 50 mm kubik dengan plus minusnya 1 mm kubik, jadi sangat presisi. “Kepresisian injeksi ini yang membuat mesin dengan sistem commonrail lebih irit,” ucapnya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Makalah Mesin Diesel Common Rail Teknologi ini sebetulnya telah dikenal sejak satu abad silam, yang digunakan pada mesin lokomotif dan kapal selam. Hanya saja common rail di masa itu masih menggunakan sistem mekanis dalam membuka katup injektor. Common Rail modern, yang berbasis elektronik kemudian dkembangkan pertama kali pada tahun 1960-an oleh ilmuwan asal Swiss Robert Huber, yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Dr. Marco Ganser. Pada tahun 1990-an, Magneti Marelli, Centro Ricerche Fiat dan Elasis berkolaborasi membuat prototipe Common rail. Robert Bosch Gmbh, kemudian membeli paten prototipe tersebut dari Fiat Group untuk dirpoduksi massal. Mobil penumpang pertama yang mengadopsi Common Rail adalah Alfa Romeo 156 pada 1997. Namun, penggunaan Common rail modern secara massal sebetulnya dilakukan di Jepang pada tahun 1995. Hanya saja kendaraan yang memakai teknologi tersebut adalah truk, bukan mobil penumpang. Pengembangan di Jepang dilakukan oleh Dr. Shohei Itoh dan Masahiko Miyaki. Dua insinyur yang bekerja untuk Denso Corporation itu mengembangkan Common Rail untuk kendaraan berat. Pada Tahun 1995, Common Rail buatan Denso diaplikasikan pada truk Hino. Injeksi rel bersama atau dalam bahasa Inggris disebut dengan common-rail injection adalah salah satu metode injeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan sistem penghasil tekanan ditempatkan terpisah dari injektor itu sendiri.[1] Dalam injeksi rel bersama diperlukan suatu penampung tekanan tinggi yang terdiri dari rel dan jalur bahan bakar tekanan tinggi menuju nosel.[1] Tekanan injeksi dapat diatur terpisah dari putaran mesin dan kuantitas bahan bakar yang terinjeksikan dapat diatur menurut batasan tertentu.[1] Tekanan di dalam penampung dapat mencapai bar dan dialirkan melalui pipa tegar menuju injektor.[2] Sistem injeksi rel bersama umum digunakan untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan pengurangan emisi mesin diesel.[3] Hasil akhir dari penggunaan sistem ini adalah pembakaran yang optimal dalam semua rentang beban.[3] Keuntungan penggunaan Common Rail 1. Sistem common rail menawarkan peningkatan atomisasi bahan bakar, sehingga meningkatkan pengapian dan pembakaran dalam mesin 2. Sistem common rail juga memberikan peningkatan kinerja, menurunkan konsumsi bahan bakar, dan membuat getaran mesin lebih halus 3. Waktu pembakaran yang lebih sempurna, sehingga menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik. Kelemahan dari sistem injeksi rel bersama adalah tekanan kerja yang sangat tinggi menyebabkan ketegangan material yang tinggi.[3]. Implikasi dari hal ini adalah risiko kebakaran dan ledakan yang tinggi bila terjadi kebocoran sehingga perlu penempatan yang hati-hati dari sistem injeksi.[3] Sistem pada common rail terbagi atas sumber 1. Electric feed pump Tidak semua kendaraan menggunakan sistem pompa bahan bakar elektrik – Fungsi utamanya adalah memberikan asupan bahan bakar pompa utama yang mampu memberikan tekanan sangat tinggi ke "Rail" 2. Filter – Memiliki fungsi yang sangat penting sekali untuk menyaring bahan bakar sebelum memasuki pompa dan selanjutnya dikirimkan ke Rail dan berakhir di injektor. Injektor ini memiliki tingkat kerapatan yang sangat kecil dan presisi, sehingga adanya partikel kotoran pada bahan bakar akan menyebabkan injektor mampet 3. Overflow valve – Klep yang mengatur kelebihan bahan bakar dengan tekanan tinggi untuk dapat kembali ke tangki utama bahan bakar 4. Return manifold – Mengontrol bahan bakar kembali ke ke tangki utama bahan bakar 5. High Pressure pump – Pompa bahan bakar dengan tekanan sangat tinggi ini merupakan "jantung" dari sistem Common Rail Injection. Ini adalah alat yang dapat meningkatkan pasokan bahan bakar sehingga memiliki tekanan yang sangat tinggi. – Saat mesin dalam keadaan hidup, pompa bahan bakar ini dapat menghasilkan tekanan lebih dari BAR – Bandingkan tekanan pada common rail ini dengan tekanan pada ban kendaraan pada umumnya yang hanya memiliki tekanan sekitar 2,5 sampai 3,5 BAR! 6. High pressure control valve Tidak semua kendaraan menggunakan sistem pompa bahan bakar elektrik – . Fungsi utamanya adalah mengkontrol tekanan didalam pompa High Pressure pump. Kontrol ini dilakukan oleh ECU / ECM 7. Rail pressure sensor – memonitor tekanan pada sistem Rail 8. Rail – ini adalah terminology common rail’ dimana bahan bakar dari pompa disalurkan dan disimpan menunggu waktu bukaan injektor yang dikontrol oleh ECU / ECM untuk selanjutnya disemprotkan ke ruang pembakaran 9. Injectors – Injectors pada sistem common rail dikontrol oleh ECU / ECM. Penggunaan injector yang berkualitas dengan presisi yang sangat tinggi akan menentukan tingkat pengkabutan bahan bakar sehingga menjadi butiran yang sangat halus dan sempurna 10. ECU / ECM – Engine Control Unit yang mengatur waktu buka / tutup injektor, serta lamanya waktu buka injektor. Sistem elekronik komputer ini saling tersambung dengan berbagai perangkat dan sensor lainnya kecepatan mesin, tekanan turbo, beban mesin, dll sehingga akan menentukan berbagai faktor lainnya demi memberikan pasokan bahan bakar yang tepat waktu dengan jumlah yang sesuai. Cara Kerja Diatas adalah common-rail ECU merupakan penggerak utama dari mesin injektor rail bersama. Pada mesin ini, minyak solardi pompa keluar dari tangki oleh pompa bertekanan rendah menuju saringan, dari saringan solar bergerak menuju pompa dengan tekanan tinggi 1600-2200bar menuju ke rail, dan diteruskan ke injektor. Penggerak daripada injektor itu adalah arus listrik, dimana arus tersebut diberikan oleh ECU yang mendapat sinyal dari sensor-sensor yang terdapat pada mesin. Aplikasi Common Rail Penggunaan Direct Injection Electronic Commonrail Common Rail pada kendaraan bermesin diesel semakin banyak kita temui beberapa tahun belakangan ini. SUV dan kendaraan 4x4 terbaru di Indonesia saat ini rata-rata tersedia dalam versi diesel dengan menerapkan teknologi Common Rail. Sebut saja Toyota Hilux dan Fortuner, Mitsubishi Triton dan Pajero Sport, Ford Ranger dan Everest, Isuzu D-Max, Nissan Frontier, Mazda BT50, dan masih banyak lagi. Berikut beberapa contoh-contoh pengaplikasian common rail pada dunia automotif; BMW Mesin D digunakan juga di Land Rover Freelander TD4 Cummins dan Scania AB XPI Developed under joint venture Cummins CCR PompaCummins dengan injektor Bosch Daimler CDI di Chrysler Jeep dinamakan CRD Fiat Group Fiat, Alfa Romeo dan Lancia JTD juga dinamai MultiJet, JTDm, Ecotec CDTi, TiD, TTiD , DDiS, Quadra-Jet Ford Motor Company TDCi Duratorq dan Powerstroke General Motors Opel/Vauxhall CDTi diproduksi oleh Fiat, Isuzu dan GM Daewoo serta model awal DTi General Motors Daewoo/Chevrolet VCDi lisensi dari VM Motori; juga diberi merek Ecotec CDTi Honda i-CTDi Hyundai-Kia CRDi IKCO EFD Isuzu iTEQ Komatsu Tier3, Tier4, 4D95 and higher - HPCR seri mesin Diesel. Mahindra CRDe Mazda MZR-CD MZ-CD, MZ-CD diproduksi denga joint ventura dengan Ford/PSA Peugeot Citroën serta model awal DiTD Mitsubishi DI-D belakangan dikembangkan di Mesin 4N1 Nissan dCi, Infiniti menggunakan mesin dCi, tapi tidak diberi merek dCi. Proton SCDi PSA Peugeot Citroën HDI atau HDi HDI, HDI, HDI dan V6 HDI dikembangkan secara joint ventura dengan Ford Renault dCi generasi sebelumnya dTi pref=2&pli=1
sensor sensor pada mesin diesel common rail